Sabtu, 15 Maret 2014

TULISAN SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2


NAMA            :  ANYA ADRIANA
NPM               :  11211001
KELAS           :  3EA25


PENGERTIAN DAN ANALISA PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Jadi, ciri penalaran dedktif adalah :
– Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
– Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
Contoh penalaran deduktif :
-semua manusia mempunyai mata
-ina adalah manusia
-ina mempunyai mata


Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi

B. Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh silogisme kategorial :
My : Semua Siswa SLTA adalah lulusan SMP
Mn : Ega adalah Siswa SLTA
K    : Ega adalah lulusan SMP

2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen
Contoh silogisme hipotesis :
My : Jika tidak ada makanan, hewan akan kelaparan
Mn : Makanan tidak ada
K    : Jadi, hewan akan kelaparan

3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain
Contoh silogisme alternatif :
My : Ayah saya berada di Surabaya atau Bandung
Mn : Ayah saya berada di Surabaya
K    : Jadi, ayah saya tidak berada di Bandung

4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

C. Contoh Kalimat Deduktif
Premis 1 : Setiap mamalia adalah binatang menyusui
Premis 2 : Semua gajah adalah mamalia
Konklusi : Setiap gajah adalah binatang menyusui


SUMBER :