NAMA : ANYA ADRIANA
NPM : 11211001
KELAS : 3EA25
PENGERTIAN
DAN ANALISA PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang
berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau
diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis,
definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang
gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan
demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata
kunci untuk memahami suatu gejala.
Jadi, ciri penalaran dedktif adalah :
– Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti
benar
– Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah
ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.
Contoh penalaran deduktif :
-semua manusia mempunyai mata
-ina adalah manusia
-ina mempunyai mata
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
B. Variabel pada penalaran deduktif
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari
tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek
simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh silogisme kategorial :
My : Semua Siswa SLTA adalah lulusan SMP
Mn : Ega adalah Siswa SLTA
K : Ega
adalah lulusan SMP
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas
premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya
membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak
anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen
Contoh silogisme hipotesis :
My : Jika tidak ada makanan, hewan akan kelaparan
Mn : Makanan tidak ada
K : Jadi,
hewan akan kelaparan
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas
premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang
lain
Contoh silogisme alternatif :
My : Ayah saya berada di Surabaya atau Bandung
Mn : Ayah saya berada di Surabaya
K : Jadi,
ayah saya tidak berada di Bandung
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.
C. Contoh Kalimat Deduktif
Premis 1 : Setiap mamalia adalah binatang menyusui
Premis 2 : Semua gajah adalah mamalia
Konklusi : Setiap gajah adalah binatang menyusui
SUMBER :