SINOPSIS
NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN”
Novel “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” adalah novel yang
benar-benar membuat saya terharu dan menangis. Semua cerita di dalam novel itu
adalah benar-benar nyata . begitu besar perjuangan anak melawan penyakit kanker
ganas yang di deritanya. dan begitu besar pengorbanan seorang ayah kepada
anaknya . Novel ini bisa menjadi pengalaman dan pelajaran pada kita semua. Kita
tetap harus bersyukur kepada Allah swt apapun yang terjadi.
Berikut ini saya akan tulisan synopsis novel “SURAT
KECIL UNTUK TUHAN” dari berbagai sumber :
Judul Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan
Tahun : Agustus 2008
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Publisher
Jumlah halaman :
228 halaman
Kategori :
True Story
Cetakan :
ke-8
Jenis Cover :
Soft Cover
SURAT
KECIL UNTUK TUHAN
Tuhan
. . .
Andai
aku bisa kembali
Aku
tidak ingin ada tangisan didunia ini
Tuhan
. . .
Andai
aku bisa kembali
Aku
berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku terjadi pada orang lain
Tuhan
. . .
Bolehkan
aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan
. . .
Bolehkah
aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhan
. . .
Biarkanlah
aku dapat melihat dengan mataku
Untuk
memandang langit dan bulan setiap harinya
Tuhan
. . .
Izinkanlah
rambutku kembali tumbuh agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya
Tuhan
. . .
Bolehkah
aku tersenyum lebih lama lagi
Agar
aku bias memberikan kebahagiaan kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhan
. . .
Berikanlah
aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar
aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yang mengenalku
Tuhan
. . .
Surat
kecilku ini
Adalah
surat terakhir dalam hidupku
Andai
aku bisa kembali . . .
Ke
dunia yang Kau berikan padaku
Itulah untaian kata yang tertera dalam surat
kecilnya kepada Tuhan. Agnes Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis
online mendapat kesempatan untuk menuangkan kisah nyata gadis kecil ini dalam
sebentuk karya sastra.
Novel ini menceritakan tentang perjuangan gadis
remaja dalam melawan kanker ganas, Rabdomiosarkoma (kanker Jaringan Lunak).
Dialah Gita Sessa Wanda Cantika, kita mengenalnya sebagai mantan artis cilik
era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan
yang divonis menderita kanker ganas dan diprediksi hidupnya hanya tinggal 5
hari lagi. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga
terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus
berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Orang tuanya berat mengambil keputusan, bagaimanapun
juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya
harus hilang karena operasi. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker
itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan
tarik suara.
Namun akhirnya Keke tau bahwa ia terserang kanker
ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut
itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya
bahwa dengan kanker diwajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di
bangku sekolah. Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan nafas
panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia
terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis
kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu
mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternatif dan
berkeliling ke seluruh Indonesia, tapi hasilnya nihil. Mau tak mau ayahnya
kembali ke ilmu medis dan menurut dokter, ada satu cara lain yang bisa membunuh
kanker itu, kemoterapi.
Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil.
Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh
setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker
yang menggerogoti tubuhnya. Sekali Kemotrapi, mampu merontokkan semua rambut
yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali
untuk bisa sembuh.
Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan
keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Kasus kanker ganas yang
diidap oleh Gita menjadi kasus pertama yang terjadi di Indonesia dan menjadi
sebuah perdebatan di kalangan kedokteran karena kanker tersebut biasa hanya
terjadi pada orang tua. Keberhasilan Dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker
tersebut menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di
Dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta
kebahagiaan sesaat, Keke sadar nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak
marah pada Tuhan, ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas
lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya.
Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi
berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama,
berharap bisa membunuh kanker nakal itu. Kemoterapi pun dilakukan lagi, seluruh
rambut Keke rontok tak bersisa. Tapi sepertinya kanker itu mulai kebal dengan
bahan kimia. kanker itu tetap duduk manis di pelipis kanan Keke.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura,
disana dokterpun menyarankan untuk operasi. karena desperdo, mereka pun kembali
ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar
ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang
membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke
sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan
kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan.
Waktupun berlalu dan kondisi Keke tak juga membaik
hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama
tiga hari. Dalam massa opname itu ada berita yang begitu membanggakan baik
untuk Keke dan keluarganya bahwa Allah memang memberikan cobaan sesuai
kemampuan hambaNya. Keke membuktikan semua itu.”Keke menjadi juara tiga di
kelasnya dalam ujian akhir sekolah.”
Lalu, dokter menyerah terhadap kankernya, di
nafasnya terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang
penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata
lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Nafasnya telah berakhir 25 desember 2006 tepat
setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga
dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar