Istilah pop pertamakali dicetuskan oleh pengamat senirupa
kebangsaan Inggris Lawrence Alloway. Bagi Alloway pop-art pada prinsifnya
merupakan suatu istilah baru, suatu kesadaran baru dari sekelompok seniman dan
cendikiawan. Perkataan pop berasal dari gerakan seni rupa yang muncul kemudian
sekitar tahun 1960-an di Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira
dimaksudkan sebagai resep untuk mengendorkan pandangan-pandangan lama yang
dianggap cocok dengan perkembangan zaman. Tokoh-tokoh pelukis yang mempelopori
gerakan pop itu antara lain Tom Wesselmann dan Roy Lichtenstein di Amerika, dan
R.B. Kitaj di Inggris. Pop dan populer tidak sepenuhnya sama, gerakan yang
berasal dari seni rupa itu lambat laun dihubungkan dengan perkataan populer
yang sudah lama dipakai dalam mengartikan lagu-lagu hiburan. Akhirnya orang
mulai mengartikan sama antara pop dengan populer, memberi indikasi ringan, yang
dianggap kurang serius, oleh sebab itu kebudayaan populer senantiasa merujuk
kepada hasil dari tingkah laku budaya yang dianggap tidak termasuk kebudayaan
yang mapan dan bersifat sementara. Dalam musik perkataan populer ini sudah lama
ada, dan perkataan ini sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan pop.
Pengertian populer sebagai lagu hiburan berasal dari bahasa Eropa yang
dimaksudkan sebagai nyanyian yang mudah hidup dan dihafal oleh masyarakat.
Dapat cepatnya lagu jenis ini memasuki kehidupan masyarakat, pada abad 20
sangat bergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan kita mengenal
radio, televisi serta industri rekaman. Dengan penemuan-penemuan itu maka,
musik menjadi barang industri, barang perniagaan dan masyarakat dapat membeli
serta menikmatinya dimana saja dikehendaki saat bekerja atau saat rileks.
Pesatnya penjualan musik populer berlangsung setelah
musik jenis ini dipertunjukan oleh film-film produksi Amerika. Melalui film
dapat disaksikan pertunjukan musik. Di Amerika puncak tertinggi penjualan musik
populer berlangsung pada tahun 1955 ketika pemusik Bill Haley memperkenalkan
Rock ‘n Roll dalam film ‘Around the Clock’. Film ini dilarang di Indonesia
karena dianggap meracuni kaum muda, dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Setelah itu berulangkali muncul pemusik Rock menguasai pasaran musik
dunia, baik melalui piringan hitam maupun lewat film. Mula-mula tampil nama
Elvis Presley pencipta musik dan penyanyi karyanyapun sempat dilarang di
Indonesia karena dianggap gila-gilaan. Terakhir tampil The Beatles dari Inggris
terdiri dari empat orang pemusik, pencipta musiknya adalah John Lennon dan Paul
mcCartney. Pada mulanya musik merekapun dilarang di Indonesia karena alasan
yang sama. Kini musik The Beatles telah dipelajari dalam perguruan tinggi dan
musiknya dianggap sebagai tiang kebudayaan abad 20.
Penampilan Beatles memang kotroversial, yaitu pada
tahun 1966 Lennon mengatakan secara resmi, ia lebih populer dari pada Jesus
Kristus. Empat tahun kemudian, melalui ciptaannya ia menganjurkan supaya orang
jangan percaya kepada Jesus Kristus. Ia menjadi seorang yang tak percaya kepada
Tuhan, hari kiamat, surga dan neraka dan Ia mati ditembak oleh seorang
penggemarnya.
Pengaruh
Beatles sangat besar sekali, semua musik kaum muda yang ada menjelang tahun
2000 langsung atau tidak dipengaruhi Beatles, mutu musiknya telah mencapai
klasik. Setelah namanya berakhir muncul musik-musik corak Rock yang pelik,
antara lain melalui kelompok Queen, Emerson Lake Palmer, Rick Wakemen dan
banyak lagi. Di Indonesia, jenis musik populer yang dianggap baik diciptakan
oleh antara lain, Aloysius Riyanto dan Tarida Hutauruk.
Disisi lain pengertian kata populer dalam musik juga
berasal dari abad ke-17 dicetuskan seorang pastor kebangsaan Perancis di Santo
Domigo yang mengadakan penelitian khusus terhadap musik Negro-Amerika, dan
menemukan irama Celenda sebagai titik awal pop saat ini. Irama celenda yang
sederhana tersebut menjadi genre untuk membedakan antara musik rock, jazz dan
pop yang sangat majemuk.1
Istilah musik populer sebenarnya diartikan untuk
segala jenis musik yang sedang berkembang sejajar dengan kemajuan media audio
visual seperti musik entertaiment di Amerika saat ini. Kemudian pop bisa
diartikan dengan musik populer di Amerika dan Inggris pada tahun 1960-an yang
selanjutnya menjadi proses sumber penyebarannya keseluruh dunia. Kesimpulannya
gaya musik pop menjadi lebih ringan, melodis sederhana, mudah dicerna yang
akhirnya menjadi merk komersial dipasaran dengan memuaskan kalayak ramai yang
bersifat sementara.
Perkembangan musik pop Indonesia pada tahun 1960-an
dikenal para artis ialah Norma Sanger, Sam Saimun, Bing Slamet, Ade Ticoalu,
Mien Sondakh, Rachmat Kartolo, Titiek Puspa, Yoke Simatupang, Lilis Suryani,
Tety Kadi, dan Erni Johan secara politis saat itu mereka mendapat hambatan
sebagai pengaruh buruk dari barat yang saat itu mengancam kelestarian identitas
nasional. Kelompok Koes Bersaudara dan Dara Puspita makin berkembang, namun
Koes Bersaudara kemudian Koes Plus terkena imbas politik mereka masuk penjara
pada tanggal 29 Agustus 1965 karena dianggap kebarat-baratan. Kemudian dekade
sekitar tahun 1970-an banyak grup Band bermunculan seperti Favorit Grup,
Panbers serta D’Lloyd. Pada umumnya sulit untuk menentukan suatu gaya
individual dari keseluruham karena para artis-artis ini masing-masing memiliki
kelebihan baik dari segi musikal maupun penampilannya.
Tokoh Musik Pop
Musik pop sebenarnya adalah nama musik secara umum.
Dengan demikian tokohnya pun kadang susah dibedakan antara musik pop dengan
musik yang lainnya.
Penyanyi pop pria yang terkenal dari luar negri:
Elton Jhon, Jesse McCartney, Michael Jackson Ricky
Martin, Robbie Williams, dll.
Penyanyi pop wanita yang terkenal dari luar negri:
Chantal Kreviazuk, Celine Dion, Madonna, Mariah
Carey, Whitney Houston, dll.
Grup musik popular dari luar negri:
The Beatles, Bee Gees, Duran Duran, Boyzone,
Westlife, dll.
Penyanyi pop solo yang terkenal dari Indonesia:
Big Slamet, Hetty Koes Endang, Ruth Sahanaya,
Krisdayanti, Agnes Monica, dll.
Grup musik popular dari Indonesia:
Koes Plus, Ada Band, Mercy’s, Gigi, Peterpan
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar