KELANGKAAN
SDA DI INDONESIA
Kelangkaan Sumber Daya Alam
Kelangkaan sumber daya energi ternyata sudah menjadi
isu sentral yang akan membatasi pertumbuhan ekonomi. Namun hal tersebut dapat
teratasi jika pemikiran manusia berkembang untuk membatasi kelangkaan sumber daya
alam dan energi.
INDIKATOR
KELANGKAAN
Berbicara masalah kelangkaan tidaklah meyakinkan
tanpa bukti empiris yang menyertainya. Bukti tersebut biasanya menunjukan
indikator seberapa jauh kelangkaan sumber daya alam menghadang laju pertumbuhan
ekonomi. Indikator tersebut bisa berupa indikator fisik misalnya konsep
cadangan, maupun indikator ekonomi seperti harga, sewa, dan biaya produksi.
1. HARGA
Dari semua indikator kelangkaan, nampaknya harga
menjadi indikator paling banyak dipakai meskipun belum bisa menggambarkan
keseluruhan pengorbanan. Perubahaan kelangkaan terukur melalui harga merupakan
konsep ekonomi bukan konsep fisik. Harga sebagai indikator kelangkaan antara
lain :
·
Perubahan kelangkaan yang terukur
melalui harga merupakan konsep ekonomi bukan konsep fisik.
·
Proses pemanfaatan sumber daya alam dan
energi diukur kelangkaannya melalui gerakan harga, terutama kaitannya dengan
kemungkinan substitusi antar faktor produksi.
·
Indeks harga sebagai ukuran kelangkaan.
2. BIAYA
PRODUKSI
Biaya produksi sebenarnya hanya merupakan salah satu
bagian dari keseluruhan biaya dalam pemanfaatan sumber daya alam dan energi.
Untuk melihat kelangkaan dari segi biaya seharusnya dilihat pula bagaimana sewa
dan biaya lingkungan. Namun karena sulitnya memperoleh data sewa dan biaya
lingkungan, maka biaya produksi sering dipergunakan sebagai indikator produksi.
FAKTOR PENGHAMBAT KELANGKAAN
Teknologi telah pula dipercaya manusia untuk
mengatasi persoalan ini. Pada prinsipnya teknologilah yang mendasari setiap
usaha untuk menghindari adanya kelangkaan sumber daya alam dan energi. Proses
perkembangan teknologi tidak akan pernah berhenti baik secara kebetulan maupun
memang dicari karena desakan keadaaan misalnya kelangkaan sumber daya alam dan
energi.
Kemajuan teknologi dalam bidang geologi, foto udara,
survei tanah, survei hutan, survei hidrologi, penginderaan jarak jauh dan
lain-lain memungkinkan dapat dijangkaunya lokasi sumber daya alam dan energi.
Inovasi teknologi memang sampai saat ini terbukti mampu mengatasi sebagian
masalah kelangkaan atau paling tidak menghambat proses percepatan kelangkaan.
Selain membantu proses penemuan cadangan baru, teknologi juga mampu membantu
proses substitusi dalam produksi.
DAUR ULANG
Saat ini teknologi daur ulang berkembang pesat dalam
mengolah sisa-sisa produksi dan konsumsi sehingga tidak terbuang percuma dan
mengotori lingkungan. Daur ulang memungkinkan dihematnya penggunaan sumber daya
alam dan energi asli sehingga jika sumberdaya alam dan energi asli memang
langka, penghematan tersebut sangat diperlukan.
SUBSTITUSI
PENGGUNAAN SDA DAN ENERGI
Perkembangan substitusi sumberdaya alam dan energi
baik dalam produksi maupun konsumsi sangat membantu proses pelambatan
kelangkaan. Contoh: perbaikan transportasi umum mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi sehingga bisa menghemat energi.
Kelangkaan
1. Pengertian Kelangkaan
Apa yang terbersit di benak kalian ketika mendengar
istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya kedelai di pasaran? Ataukah
mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga
membuat banyak konsumen harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah atau
elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan. Manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka
ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah
banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding
dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang
tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak
mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau
karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan.
Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di mana jumlah sumber daya
yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan
dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan
pengorbanan untuk memperolehnya.
3.
Keterbatasan Sumber Daya
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber daya yang ada
terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan
terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia
berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya. Keterbatasan sumber
daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada di alam
dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya
alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber
daya berikut ini.
Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk
minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar
untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari
PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat
terbatas.
Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting
keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu
hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah
sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi
pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini
banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan
gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya
hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin
berkurang jumlahnya.
Sumber daya
manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang
berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber
daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia
di negara-negara maju masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber
daya yang ada masih rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah
pula baik jumlah dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia
yang berkualitas jumlahnya terbatas.
Sumber daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan
baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan
dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin
berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam proses
produksi barang.
Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang
mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya.
Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada
dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat
memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena faktor-faktor berikut
ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan
pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas
sumber daya
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
Skala Prioritas
Kebutuhan manusia beraneka ragam, seandainya semua
kebutuhan manusia dipenuhi tidak akan tercapai karena terbatasnya alat
pemenuhan kebutuhan. Selain itu, penghasilan yang diterima setiap orang juga
terbatas. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan penghasilan yang diperolehnya
dengan kebutuhan yang akan dipenuhi, maka susunlah suatu daftar kebutuhan
susunan tingkat kebutuhan seseorang disebut skala prioritas kebutuhan. Pada
saat membuat skala prioritas, urutkan kebutuhan dari yang paling penting sampai
kebutuhan yang kurang penting. Satu hal yang harus diingat, bahwa pada saat
menyusun skala prioritas harus mempertimbangkan pendapatan atau penghasilan
yang ada. Dengan demikian manusia dapat memperhitungkan mana kebutuhan yang
harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini contoh menyusun skala prioritas.
Pak Yusuf mempunyai uang Rp750.000,00. Kebutuhan
yang menjadi angan-angannya banyak. Di bawah ini daftar kebutuhan Pak Yusuf.
Daftar kebutuhan di atas kemudian oleh Pak Yusuf
dibuat skala prioritas sehingga akan tampak seperti berikut ini.
Sebagai seorang siswa, kalian juga dapat menyusun
skala prioritas. Hal terpenting yang harus kalian perhatikan dalam menyusun
skala prioritas kebutuhan adalah kalian harus dapat membedakan mana kebutuhan
yang mendesak dan yang kurang mendesak, sehingga kebutuhan kalian yang mendesak
dapat terpenuhi.
KESIMPULAN
Peranan teknologi dalam menghambat proses kelangkaan
tidak diragukan lagi, inovasi dan penemuan teknologi terus mengalir. Oleh
karena itu diperlukan iklim yang mendukung bagi adanya penelitian dan
pengembangan. Disamping itu masih lemahnya undang-undang paten (terutama di
negara berkembang), juga kurang motivasi untuk melakukan investasi litbang.
Kaum optimis percaya terus menaiknya produktivitas
sumberdaya alam dan energi mampu mengimbangi laju keluaran sehingga pertumbuhan
ekonomi tidak terhalang oleh masalah terbatasnya sumberdaya alam dan energi.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar