Rabu, 12 Juni 2013

TULISAN 23 SOFTSKILL KEWARGANEGARAAN


Kita Broken Home dan Kita Sukses


Terserah mereka berkata apa, tapi yang harus diingat adalah dengarkan apa yang menurut anda benar dan ikutilah yang menurut anda benar. Jangan mau dibodohi oleh pemikiran orang yang mengatakan anda tidak bisa. Tak ada manusia yang terlahir hanya dengan kekurangan saja, pasti terdapat berbagai sisi kelebihannya. Tidak ada manusia yang terlahir hanya dengan membawa sifat jelek saja, pasti terdapat juga sifat baiknya. Hidup bagaikan dua sisi uang koin.
“BH (bukan penyangga payudara ya ?)” tapi BH yang dimaksud adalah Broken Home. Sebutan bagi mereka yang memiliki keluarga yang tidak utuh disebabkan perceraian orangtua, meninggal dunia salah satu orangtua, atau tidak mendapat perhatian dari orangtua karena kesibukan orangtua dalam bekerja. Tak dapat dipungkiri memang, hidup pada zaman sekarang ini kebutuhan akan ekonomi memang sangat meningkat. Kebutuhan akan itu yang sering dijadikan orangtua sibuk bekerja tanpa memperhatikan anak-anaknya.
Padahal pada dasarnya, kebutuhan anak tidak hanya bersifat ekonomi saja. Akan tetapi yang jauh lebih penting yakni kebutuhan kasih sayang dan perhatian dari orangtuanya. Banyak orangtua beralasan bahwa mereka bekerja mati-matian untuk membahagiakan anaknya. Kebahagiaan pada dasarnya tidak hanya bersifat materiil karena ada kebahagiaan yang lebih penting yakni kebahagiaan yang bersifat rohani atau kebahagiaan jiwa.
Kesuksesan adalah hal yang sangat diimpi-impikan semua orang. Siapapun orangnya pasti menginginkan kesuksesan. Namun, tak banyak dari anak-anak yang memiliki keluarga pecah tidak berhasil atau gagal dalam menggapai impian yang diharapkannya. Banyak kasus-kasus kejahatan yang melibatkan anak broken home sebagai tersangkanya. Yakni narkoba, Pekerja Seks Komersial (PSK), Pembunuhan, Perampokan, dsb.
Namun, dari sekian banyak anak broken home yang berdampak negatif, banyak juga terdapat anak broken home yang berdampak positif. Anak broken home juga banyak yang berhasil dalam mengatasi krisis perhatian orangtua.
Wawancara yang dilakukan Dedy Corbuizer dengan Tya Ariestya di salah satu TV Nasional juga menjadi salah satu bukti bahwa anak broken home juga bisa mengukir prestasi. Tya sukses menjalankan perannya sebagai atlet taekwondo tingkat Nasional dan sebagai artis Indonesia yang juga terbilang sukses saat ini.
Satu hal yang bisa kita jadikan pelajaran, kita (anak broken home) juga bisa berhasil dan sukses. Broken home bukan penghalang, jadikan broken home itu sesuatu yang bisa menjadi kita bangkit menuju sukses. Kalau mereka bisa, kita juga harus bisa.
Yang harus ditanamkan dalam diri kita adalah KITA (ANAK BROKEN HOME) JUGA BISA SUKSES.
Walau tanpa keluarga yang utuh, walau tanpa bimbingan dan arahan, tapi kita harus yakin kita bisa sukses. Biarkan mereka-mereka memandang kita rendah. Namun buktikan pada mereka bahwa kita bisa, kita mampu melakukan lebih dari yang mereka lakukan.

Lalu kenapa anak broken home ada yang lari ke narkoba, seks bebas atau bahkan bunuh diri? Mereka mencari kasih sayang ditempat lain, mencari tempat yang bisa membuat mereka melupakan permasalahan yang ada di keluarganya. Bagi para single mom/dad yang bekerja sebaiknya tetap perhatikan anak Anda. Sediakan waktu untuk mereka, paling tidak untuk makan malam bersama atau jalan-jalan bersama. Saat berkumpul itu adalah saat anak bercerita tentang bagaimana sekolah mereka, tentang teman-teman mereka, dll. Bagi anak-anak broken home, yuk salurkan pikiran kita ke hal-hal positif seperti ke pelajaran di sekolah atau hal produktif  lain yang sesuai minat kalian seperti musik, menulis, olahraga, dll. Jadikan masalah yang ada dirumah menjadi 'cambuk' buat kalian supaya jadi anak yang membanggakan. Lihatlah contoh orang sukses diatas, mereka fokus ke hal-hal yang mereka sukai dan akhirnya menekuni dan menjadi sukses luar biasa. "Ah kalo berteori sih memang mudah!" kata salah satu anak broken home. "Hey, saya ini salah satu bukti nyatanya kaleee...!" jawab saya. Memang perceraian pasti akan membawa dampak psikologis bagi anak-anak. Seperti saya, sesuatu yang berhubungan dengan keluarga pasti menjadi hal yang sangat sensitif buat saya, baik itu film, foto, cerita, dll. Tapi saya tidak ingin membuat ibu saya sedih jadi saya bertekad untuk jadi anak yang sukses dan membanggakan. Berikut beberapa tips untuk anak broken home:

1. Dekatkan diri pada Tuhan. Mintalah pada Tuhan untuk menjagamu dari hal-hal negatif dan memberimu kekuatan untuk melewati cobaan yang sedang kau hadapi.

2. Tekuni minat dan bakatmu. Cari apa bakatmu dan hal-hal positif yang kamu sukai. Lakukan dengan serius sehingga kamu bisa menjadi yang terbaik di bidang itu. Contoh: Saya suka bahasa Inggris jadi saya menekuninya sehingga sekarang saya bisa menjadi guru bahasa Inggris yang dicari-cari orang (aseeek... :p bukan dicari karena buronan ya tapi diminta mengajar).

3. Salurkan kesedihan dan kemarahan dengan produktif. Saat kamu sedih ataupun marah dengan keadaan cobalah menyalurkannya lewat hal-hal produktif seperti membuat lagu, cerpen, puisi, gambar bahkan novel sekalipun. Biasanya menulis akan lebih mudah saat kita sedang emosi (berdasarkan pengalaman pribadi, hehe).

4. Cari sahabat yang baik dan bisa kamu percaya untuk mendengar cerita-ceritamu. Biasanya anak broken home itu cenderung introvert dan menutup diri. Saya pernah merasakannya, percayalah. Tapi saat beban yang ada didalam hati itu bisa dibagi ke sahabat, maka hati rasanya lebih plong dan lega. Dengan catatan, jangan lupa juga mendengarkan curhatan sahabat. Take and give. Cobalah. Dan kenapa saya bilang sahabat yang baik? Karena banyak orang berpura-pura baik lalu menjerumuskanmu ke narkoba dan hal-hal negatif lainnya. Hati-hatilah memilih teman.

5. Lihatlah orang-orang yang lebih menderita. Terkadang saat kita sedang dirundung masalah, kita akan merasa menjadi manusia yang paling sengsara dan merana seantero jagad raya (lebaydotcom). Padahal diluar sana masih banyak lho yang lebih menderita, bahkan untuk makan sehari saja harus susah payah mencari dan bekerja dari pagi hingga malam. Ada juga yang tidak punya orang tua sama sekali. Coba sekali-kali kunjungi panti asuhan. Maka kamu akan tahu bahwa memiliki satu orang tua lebih baik daripada tidak sama sekali.

Jadiiiii....
Tulisan ini dibuat tidak untuk menggurui tapi untuk saling menyemangati satu sama lain. Saling mengingatkan dan menguatkan (berasa Mario Teguh nih :p). Menjadi anak broken home bukan akhir dari dunia, teman. Tuhan hanya sedang mengujimu. Karena saya sendiri adalah anak broken home maka saya tahu rasanya dan tidak hanya mengarang-ngarang dan berempati. Kalau saya dan para artis diatas itu bisa (merasa jadi salah satu artis euy hahaha), maka kalianpun bisa. Syukurilah keadaan ini.  Bagi yang bukan broken home, bersyukurlah banyak-banyak dan sayangi orang tua kalian. Ukir prestasi yang besar. Masa kalah sama anak broken home :p.  Akhir kata saya ucapkan, SEMANGAT!

SUMBER :

http://putraputripertiwi.blogspot.com/2013/02/kita-broken-home-dan-kita-sukses.html

http://gardinawiryo.blogspot.com/2011/12/anak-broken-home-bukan-calon-orang.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar