Sabtu, 24 Desember 2011

TULISAN 3 IBD


                                              TULISAN 3 IBD

NAMA        :  ANYA ADRIANA
NPM           :  11211001
KELAS      :  1EA17


                             CINTA TAK HARUS MEMILIKI


     Cinta ..
Kata yang tidak asing bagi semua orang. Semua orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Kata orang cinta itu indah. Dan adapula yang di namakan cinta sejati. Awalnya aku percaya dengan adanya cinta sejati, tapi setelah aku yakin pda cinta sejati itu, ternyata semua sia-sia. Yang ku dapat selalu berakhir dengan pengkhianatan dan kekecewaan. Yang orang bilang cinta itu indah, tapi bagi ku cinta itu menyakitkan. Sampai sekarang aku masih belum percaya dengan adanya cinta. Aku akan menceritakan semua kenangan yang pernah aku alami. Aku memakai nama samaran agar tidak ada pihak yang tersinggung.
          Pada saat itu aku sedang putus cinta. Aku meminta teman-temanku untuk mengajak aku main agar aku melupakan segala kesedihanku. Dan akhirnya teman-temanku menghibur aku agar aku tetap tersenyum.  Teman-temanku yaitu Ardi, dan Randy. Aku di ajak mereka main ke rumah Ka Adet, karena temanku juga sedang ada urusan dengan Ka Adet. Ka Adet itu mantan aku waktu SMA. Sebenarnya Ka Adet itu cinta pertama aku loh, tapi ternyata hubungan aku dengan cinta pertamaku berakhir menyakitkan. Awalnya susah melupakan, tapi aku merelakan dia bersama yang lain. Hahaha..
Lanjut cerita yang tadi. Sesampainya aku di rumah Ka Adet. Ternyata Ka Adet masih inget aku. Senang si tapi ga boleh berharap lagi, karena Ka Adet udah punya pacar. Saat Ka Adet membuka pagar rumahnya. Ka Adet tersenyum dan menyapaku  “Eh Anya !”, aku hanya tersenyum.  Dan kami di persilahkan masuk. Aku yang datang dengan Ardi, Randy, dan adikku (Rani) duduk di ruang tamu. Aku yang iri melihat adikku yang lagi pacaran dengan ardi, aku hanya bisa diam. Ka Adet dan teman-temanya sedang nge’band. Salah satu temanku, Randy menghiburku dengan menyanyikan lagu untukku menggunakan gitar. Tapi tidak lama  karena Randy harus pulang Karena ada urusan. Aku semakin bosan. Aku mengambil gitar dan lah berpura-pura bisa sambil menyanyikan lagu (padahal mah Cuma genjreng-genjreng doang). Tiba-tiba salah satu teman Ka Adet keluar dan ikut gabung bersama kami. Dia memperhatikanku sedang main gitar, aku hanya malu-malu. Lalu Ardi bilang “Kenalan dong, jangan diem-dieman”. Lalu dia mengajak kenalan “Rara”.  Aku jawab “Anya”.   “Sini di ajarin main gitar”, kata Rara.  Aku hanya diam sambil memegang gitar.  “Kunci G disini, kunci D disini, kunci E disini” (sambil memegang jariku dan mengarahkannya).  Aku masih diam . Lalu aku bilang  “udah ah main gitarnya”.  Lalu gitar di ambil Rara dan Rara bermain gitar.  Aku hanya memperhatikan Rara.  Aku merasa nyaman saat dekat Rara tadi. Sepertinya aku merasakan jatuh cinta. Tapi aku tidak secepat itu mengambil kesimpulan. Aku masih malu-malu di situ. Aku menyuruh Ardi untuk cepat pulang, soalnya teman Ka Adet mkin banyak. Lalu aku pamitan ke Ka Adet dan Rara.
          Malam harinya Ardi sms :
“Nya..., si Rara minta no lo tuh . Gw kasih ga ?”
Lalu aku balas : “ yaudah kasih aja di”
Terus ga lama ada yang sms aku. Dia sms : “Anya ya ? ini Rara”. Ga tau kenapa aku seneng banget Rara sms aku. Hehe . Akhirnya aku smsan sama Rara. Rara perhatian banget sama aku.
          Sudah beberapa hari aku smsan sama Rara. Dan Rara pun menanyakan alamat rumah aku, Rara mau main ke rumah aku. Sorenya Rara ke rumah aku. Aku ngobrol sama Rara. Awalnya si masih malu-malu, tapi senang banget ngobrol sama Rara. Aku di ajak Rara main keluar, yaudah aku ikut  aja. Aku jalan-jalan sore sama Rara. Aku pulang sekitar pukul 19.00 wib. Lalu Rara pulang ke rumah.
          Setelah beberapa minggu aku dekat dengan Rara, pada saat dia ulang tahun aku jadian sama Rara. Aku sangat senang , aku sayang banget sama Rara.
Saat itu aku kelas 3 SMA, aku mengikuti bimbel di GO. Aku selalu di jemput Rara setiap hari Sabtu. Rara selalu menyempatkan diri untuk  menjemput aku walaupun dia baru pulang kerja. Setiap hari Sabtu, aku ga langsung pulang, tapi aku selalu di ajak ke rumahnya. Aku bertemu dan berkenalan dengan orangtuanya. Orangtuanya sangat baik. Aku selalu di tawarkan makan. Waktu itu sedang mahrib, dan aku sholat maghrib di rumah Rara. Aku seperti di rumah sendiri. Mamanya Rara keluar dari kamar dan menghampiri aku di ruang tamu yang sedang nonton tivi bersama Rara.   “Ayo nya makan dulu, tante tadi masak “ kata Mama Rara.  “Iya tante nanti aku makan “ jawabku.   “Ra, ambilin tuh makan buat Anya”.  “Iya ma, nanti Rara ambilin” jawab Rara.   Akhirnya aku makan di suapin sama Rara. Aku sangat senang. Lalu aku pulang, dan Rara berkenalan sama Papa. Aku sering cerita ke Papa tentang Rara.
          Rara seorang anak band. Dia main synthesizer. Tapi aku ga pernah nonton Rara manggung. Sebenarnya aku takut pacaran sama anak band, takut pasti banyak ketemu cewe-cewe di luar sana. Tapi aku selalu percaya sama Rara. Aku bahagia banget sama Rara, aku selalu berharap semoga Rara yang terakhir buat aku. Dan begitu juga sebaliknya.
          Sudah 2 Minggu aku berpacaran dengan Rara. Tapi  sifat dan sikap Rara semakin berubah. Tapi tidak terlalu aku pikirkan, karena pada saat itu aku sedang fokus untuk menghadapi UAS dan UN. Aku sangat takut akan menghadapi UN. Aku butuh support dari orang-orang yang aku sayang, termaksud dari Rara. Aku sedang menghadapi UAS, baru setelah itu UN. Pada waktu UAS, aku mendapatkan suatu cobaan. Aku sedang iseng membuka facebook. Lalu ada yang nge’add aku, yang nge’add aku cewe. Setelah aku confirm, dia nge’wall aku. Dia nanya-nanya aku pacarnya Rara trus udah berapa lama aku sama Rara. Dia bilang dia temennya Rara. Aku Tanya sama Rara cewe itu siapa. Pas aku liat di facebooknya Rara, ternyata Rara lagi berantem sama cewe itu. Aku semakin ga ngerti . Lalu tiba-tiba Rara sms aku, Rara minta break. Aku bingung kenapa dia minta break sama aku. Ini pasti ada hubungannya sama cewe itu. Perasaan aku campur aduk ga karuan. Rara bilang kalau dia minta break supaya aku fokus sama UN. Tapi aku ga percaya, ini pasti ada hubungannya sama cewe itu. Rara ga mau ngaku. Aku marah-marah sama Rara. Aku ga kuat banget. Aku sampe-sampe ga belajar, padahal aku lagi UAS. Aku nangis seharian, ga kuat banget. Kenapa harus aku lagi UAS, kenapa ga hari lain. Aku nangis sekejer-kejernya. Aku lemas, aku hanya bisa cerita ke adikku. Lalu adikku sms Rara. Aku ga tau apa yang mereka bicarakan di sms. Rara bilang ke adikku kalau dia ga akan milih siapa-siapa. Dan dia janji akan balik lagi ke aku setelah aku selesai UN. Adikku menenangkan aku. Kepalaku pusing, mata ku bengkak.
          Dan besoknya di sekolah, aku lemas. Aku ga konsentrasi. Aku ga ceria kaya dulu lagi. Sekarang aku jadi Anya yang pendiam dan pemurung. Banyak yang bingung dan khawatir dengan keadaan aku yang seperti ini, tapi ada beberapa sahabatku yang tau kenapa aku begini. Berhari-hari kerjaanku hanya diam dan melamun. Aku ga sanggup ngapa-ngapain. Mungkin ini terlihat lebay, tapi memang seperti itu yang sedang aku rasakan. Semenjak kejadian itu aku udah ga pernah berhubungan lagi dengan Rara. Setelah beberapa hari aku begini, aku sakit. Karena aku telat makan dan banyak pikiran. Rara sms, tapi aku ga pernah tanggepin. Sakit banget kalau ada yang berhubungan dengan dia. Setelah beberapa hari hubungan aku masih gantung sama Rara. Aku melihat di facebook Rara dan cewe itu manggil dengan sebutan “sayang”.  Aku kaget sekaligus sakit banget melihatnya. Mereka juga udah pasang Relationship di facebook. Air mata mulai keluar dengan deras. Segera aku tutup facebook. Bayangan-bayangannya masih terlintas di pikiranku. Serta apa yang aku liat di facebook rasanya sakit banget . Lalu aku remove Rara dan cewe itu. Berhari-hari aku lewatin tanpa adanya Rara. Aku kangen Rara. Tapi pasti Rara bahagia sama cewe barunya itu. Ya jelaslah kenapa Rara lebih milih cewe itu di banding aku. Cewe itu Cantik, tinggi, anak gaul. Sedangkan aku anak biasa-biasa aja, ga gaul kaya cewe itu. Aaaarrrghh.. bisa gila aku kalau mikirin itu mulu. Aku berusaha move on, dan ngelupain dia. Kadang aku berfikir bahwa semua ini hanya sebuah rencana di saat menjelang ulang tahunku.
UAS sudah berakhir , dan hari-hariku masih sama seperti dulu belum ada yang bisa menggantikan Rara di hatiku. Besok hari ulang tahunku, tapi aku belum merasakan yang special. Mungkin semua Cuma harapan yang kosong, aku berharap Rara orang pertama yang mengucapkan ulang tahun untukku. Tapi aku ingat, Rara sudah milik orang lain. Aku hanya menahan tangis. Aku ga mau nangis lagi.
          Hari ini aku ulang tahun, dan kebetulan aku sedang libur. Banyak yang memberiku ucapan ulang tahun di sms maupun di facebook. Tapi Rara bukan orang pertama yang mengucapkan ulang tahun kepadaku. Yasudahlah aku memang harus mengubur semua tentang Rara dan kenangannya.  Aku mencoba membuka hatiku untuk yang lain.
 Sudah beberapa bulan setelah aku putus dengan Rara . Aku sedikit-sedikit bisa melupakan Rara. Dan sekarang aku sudah menemukan orang yang aku sayang.  Semoga dia yang terakhir buat aku. Dan semoga Dia ga nyakitin aku seperti yang dulu-dulu.


Ini sedikit kisah cinta yang pernah aku alamin. Semoga kedepannya bisa jauh lebih baik lagi. Dan bagiku kejadian itu bisa menjadi pelajaran bagiku, bahwa jangan pernah menyakiti perasaan seseorang jika kita tidak ingin di sakiti hatinya. Aku selalu belajar dari masa laluku. Aku selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang aku sayang. Satu yang bisa di ambil bahwa cinta itu ga harus memiliki. Biarkan mereka bahagia bersama pilihannya, dan kita harus ikut bahagia. Itu yang namanya Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar